Kamis, 19 Mei 2011

     BAB I
     PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang
      Banyak analisis statistika bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dua atau lebih peubah. Bila hubungan demikian ini dapat dinyatakan dalam bentuk rumus matematik, maka kita akan dapat menggunakannya untuk keperluan peramalan.
      Masalah peramalan dapat dilakukan dengan menerapkan persamaan regresi. Mendekati nilai tengah populasi. Sekarang ini, istilah regresi ditetapkan pada semua jenis peramalan, dan tidak harus berimplikasi suatu regresi mendekati nilai tengah populasi. Sedangkan Teknik korelasi merupakan teknik analisis yang melihat kecenderungan pola dalam satu variabel berdasarkan kecenderungan pola dalam variabel yang lain. Maksudnya, ketika satu variabel memiliki kecenderungan untuk naik maka kita melihat kecenderungan dalam variabel yang lain apakah juga naik atau turun atau tidak menentu. Jika kecenderungan dalam satu variabel selalu diikuti oleh kecenderungan dalam variabel lain, kita dapat mengatakan bahwa kedua variabel ini memiliki hubungan atau korelasi.
       Jika variabel Yi merupakan serangkaian observasi dan ti merupakan variabel waktu yang bergerak secara bersamaan ke arah yang sama, dari masa lalu ke masa mendatang, maka serangkaian data yang terdiri dari Yi dan yang merupakan fungsi dari ti tersebut dinamakan sebagai deret berkala (time series) atau data historis (historical data). Schumpeter merumuskan deret berkala sebagai variabel historis (historical variables) dan merupakan hasil perpaduan antara pengaruh kekuatan-kekuatan yang beraneka ragam. Faktor random dan non random (sistematis) selalu ditemukan dalam variabel historis tersebut. 
 1

Deret berkala atau  runtut  waktu  adalah  serangkaian pengamatan terhadap peristiwa, kejadian atau variabel yang diambil dari waktu ke waktu, dicatat secara teliti menurut urut-urutan waktu terjadinya, kemudian disusun sebagai data statistik. Dari suatu rutut waktu akan dapat diketahui pola perkembangan suatu peristiwa, kejadian atau variabel. Jika perkembangan suatu peristiwa mengikuti suatu pola yang teratur, maka berdasarkan pola perkembangan tersebut akan dapat diramalkan peristiwa yang bakal terjadi dimasa yang akan datang.   
Secara konvensional, analisis deret berkala selalu didasarkan pada anggapan bahwa nilai deret berkala merupakan hasil perkalian (multiplikatif) dari trend sekuler, variasi musim, variasi siklikal, dan variasi random (emperatu). Namun demikian, data deret berkala juga dapat merupakan hasil penjumlahan atau kombinasi antara perkalian dan penjumlahan dalam seribu satu cara dari komponen-komponennya.
2.2 Maksud dan Tujuan penulisan
Untuk memenuhi Tugas UAS (Ujian Akhir Semester) STATISTIKA DESKRIPTIF.
2.3 Manfaat penulisan
-Untuk menambah pengetahuan dalam menganalisis perkembangan suatu variabel dari tahun                   
ketahun.
Untuk menambah pengetahuan dalam pembuatan makalah.
2


2.1   Pengertian Peramalan
Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suatu dugaan atau perkiraan tentang terjadinya suatu keadaan dimasa depan, tetapi dengan menggunakan metode – metode tertentu maka peramalan akan menjadi lebih dari sekedar perkiraan. Peramalan dilakukan dengan memanfaatkan informasi terbaik yang ada pada masa itu, untuk menimbang kegiatan dimasa yang akan datang agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
Pertimbangan tentang peramalan telah tumbuh karena beberapa faktor, yang pertama adalah karena meningkatnya kompleksitas organisasi dan lingkungan. Hal ini menjadikan semakin sulit bagi pengambil keputusan untuk mempertimbangkan semua faktor secara memuaskan. Kedua, dengan meningkatnya ukuran organisasi, maka bobot dan kepentingan suatu keputusan meningkat pula. Ketiga lingkungan dari kebanyakan organisasi telah berubah dengan cepat.
Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan – perbedaan waktu antara kebijaksanaan baru dengan waktu pelaksanaan tersebut. Oleh karena itu, dalam menentukan kebijaksanaan perlu diperlukan kesempatan atas peluang yang ada, dan gangguan yang mungkin terjadi pada saat kebijaksanaan baru tersebut dilaksanakan. Peramalan diperlukan untuk mengantisipasi suatu peristiwa yang dapat terjadi pada masa yang akan datang, sehingga dapat dipersiapkan kebijaksanaan atau tindakan-tindakan yang perlu dilakukan.
 
 

2.2   Manfaat Peramalan
Adapun manfaat dari peramalan adalah sebagai berikut:
Membantu agar perencanaan suatu pekerjaan dapat diperkirakan dengan secara tepat.
Merupakan suatu pedoman dalam menentukan tingkat persediaan perencanaan,  dapat sebagai masukan untuk penentuan jumlah investasi.
Membantu menentukan pengembangan suatu pekerjaan untuk periode selanjutnya
 
2.3  Tipe-tipe Peramalan
               Pada dasarnya terdapat dua pendekatan untuk peramalan, yaitu pendekatan Kualitatif dan pendekatan Kuantitatif. Metode peramalan kualitatif digunakan ketika data historis tidak tersedia, misalnya jika bagian pemasaran ingin memprediksi tingkat penjualan dari sebuah produk baru. Metode Kualitatif ini adalah metode subyektif. Hal ini meliputi metode pencatatan faktor-faktor yang dianggap akan mempengaruhi pembelian terhadap produk baru tersebut, ataupun mengikuti pendapat dari para pakar yang ahli di bidang yang hendak diprediksi.
              Sebaliknya metode peramalan Kuantitatif menggunakan data historis atau data masa lampau. Tujuannya adalah untuk mempelajari kejadian dimasa lalu untuk bisa memahami struktur dan sifat-sifat yang penting dari data. Dengan dasar informasi tersebut, kemudian kita memprediksi kejadian-kejadian dimasa yang akan datang.
Metode peramalan kuantitaif dapat dibagi dalam dua tipe yaitu:
Metode peramalan Analisa deret berkala (time series) meliputi proyeksi dari nilai-nilai yang akan datang dari variabel yang sepenuhnya didasarkan pada observasi masa lalu dan masa kini dari variabel tersebut.
Metode peramalan causal meliputi penentuan faktor-faktor yang berhubungan dengan variabel yang diprediksi.